Secara administrasi, Kota Metro terbagi menjadi 5 kecamatan dengan Lahat sebagai ibukotanya. Kota Metro sendiri berbatasan dengan Kabupaten Lampung Tengah dan Kabupaten Lampung Timur di sebelah utara, Kabupaten Lampung Timur disebelah selatan, Kabupaten Lampung Tengah di sebelah barat, dan Kabupaten Lampung Timur disebelah timur.
Kota ini mewarisi perencanaan tata guna lahan zaman Pemerintahan Belanda yang dibuat tahun 1936. Hal ini terlihat dari lahan untuk pemukiman, perkantoran, perdagangan, pertanian dan taman terencana dengan matang. Semuanya terjalin rapi dalam jaringan jalan yang sudah termasuk lebar pada masa itu, bahkan saluran irigasi dan saluran pembuangan air hujan pun sudah sedemikian tertata.
Di dalam bumi Metro tidak ditemukan barang tambang atau galian yang punya nilai ekonomi tinggi. Namun masih memiliki potensi lain yakni tanahnya yang subur sehingga sangat menunjang sektor pertanian. Pertanian selain perdagangan memang menjadi tulang punggung perekonomian wilayah yang luasnya hanya 0,19 persen luas Provinsi Lampung. Pertanian tanaman pangan dan peternakan menjadi penyumbang kegiatan ekonomi pertanian.Meskipun tidak mempunyai perkebunan kelapa sawit, namun wilayah ini mampu mengekspor minyak sawit dan bungkil biji kelapa sawit ke luar negeri. Biji kelapa sawit didatangkan dari Lampung Tengah dan Lampung Timur. Diolah di industri pengolahan di Kelurahan Purwoasri, Kecamatan Metro Utara.
Sumber Data:
Lampung Dalam Angka 2007
(01-12-2007)
BPS DAN BAPPEDA Prov. Lampung
Jl. Basuki Rahmat No. 54 Telukbetung, Bandar Lampung 35215
Telp (0721) 482909
Fax (0721) 484329
Sumber :
http://regionalinvestment.com/newsipid/id/displayprofil.php?ia=1872
Tidak ada komentar:
Posting Komentar