Senin, 26 Juli 2010

Kampung Kelinci di Lampung Timur

Sejumlah warga di Kabupaten Lampung Timur sukses membudidayakan ternak kelinci karena bahan pakan tersedia melimpah di daerah itu, sehingga ada desa di kabupaten itu yang dijuluki "kampung kelinci".

"Lampung Timur memang sangat cocok dikembangkan ternak kelinci, apalagi lahan pertaniannya masih cukup luas, sehingga untuk mencari bahan pakan tidak terlalu sulit," kata Solihin, warga Desa Gunung Tiga, Kecamatan Batanghari Nuban Lampung Timur, sekitar 55 km sebelah timur dari Bandarlampung, Selasa (13/7).


Menurut dia, beternak kelinci tidak terlalu sulit asalkan secara rutin menyediakan pakan, serta membuatkan kandang yang nyaman bagi kelinci itu.

"Kalau belum biasa memelihara memang akan ada anak kelinci yang mati, namun kalau sudah biasa seperti di desa kami, peningkatan jumlah kelinci akan pesat," ujarnya.

Dia mengatakan, di desanya banyak warga yang memiliki usaha sambilan keluarga berupa ternak kelinci dan rata-rata setiap rumah tangga memiliki 50-100 ekor kelinci.

"Padahal dahulunya hanya lima orang yang memelihara kelinci, namun sekarang sebagian besar warga kampung, makanya di desa kami terkenal dengan sebutan kampung kelinci," paparnya.

Diterangkannya, saat ini jumlah warga di desanya yang memelihara kelinci mencapai 120 rumah tangga, dengan produksi kelinci hingga 80 ekor per bulan.

"Meski belum memenuhi target 100 ekor per bulan, namun kami akan berupaya mencapainya untuk memenuhi permintaan dari luar daerah," pungkasnya.

Ali Muslim, warga lain di desa setempat, menjelaskan, permintaan kelinci dari luar daerah cukup tinggi, seperti dari Bandung, Bogor, hingga Surabaya.

"Kami sudah ada jaringan pemasarannya, meski targetnya masih kurang, karena permintaan dari luar daerah paling tidak 100 ekor per bulan," katanya.

Dia menambahkan, kendala yang dihadapi para peternak kelinci ialah modal dan bibit kelinci yang unggul. Sebab, katanya, para peternak di desanya memelihara kelinci hanya berskala kecil dan hanya sebagai usaha sambilan keluarga, apalagi kelinci dapat berkembang biak hingga enam bulan sedangkan permintaannya membutuhkan waktu enam bulan sekali.

Adapun jenis dan harga kelinci antara lain jenis lokal seharga Rp30.000/ekor, angola Rp60.000/ekor, austria Rp60.000/ekor, dan kelinci hias bisa mencapai Rp100.000/ekor. (Ant/ICH)


Sumber :
http://www.metrotvnews.com/index.php/metromain/news/2010/07/13/23140/Kampung-Kelinci-di-Lampung-Timur-
13 Juli 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar