Senin, 26 Juli 2010
Transmigrasi untuk Ketahanan Pangan (KTM Mesuji)
Transmigrasi selama ini dipahami hanya sebatas perpindahan penduduk dari daerah tertentu, terutama di Pulau Jawa,ke daerah lain.Padahal transmigrasi bisa menjadi salah satu metode untuk memperkuat ketahanan pangan.
MENTERI Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar mengungkapkan bahwa pemahaman transmigrasi sebagai semata-mata persoalan perpindahan penduduk perlu direvisi.
Menurutnya, ke depan program transmigrasi mesti diarahkan pada masalah ketahanan pangan. Artinya, daerah yang memiliki potensi menjadi sumber pangan dimaksimalkan melalui program transmigrasi. ”Saya mengajak betul masyarakat mari kita kembangkan pertanian, jadikan negara kita berketahanan pangan,” kata Muhaimin saat panen raya padi di lahan seluas 9.038 hektare di kawasan Kota Terpadu Mandiri (KTM) di Mesuji,Lampung,kemarin. Menurut Muhaimin, untuk mengimplementasikan program transmigrasi sebagai penyuplai terhadap ketahanan pangan perlu ada peningkatan sarana-prasarananya.
Untuk itu, Kemenakertrans akan membangun pabrik penggilingan padi yang cukup modern (rice milling plant). Selain itu akan dibangun bangunan pasar dan pusat bisnis, rumah pintar, masjid, fasilitas pendidikan,sarana air bersih dan listrik tenaga surya. Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini optimistis, melalui peningkatan sarana-prasarana tersebut,lahan pertanian di kawasan KTM akan menjadi lumbung pertanian. KTM Mesuji termasuk dari generasi pertama pembangunan KTM dari 44 kawasan KTM di seluruh Indonesia yang telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No KEP 293/MEN/IX 2009.
Dengan luas lahan seluruhnya mencapai hampir 40.000 hektare, KTM Mesuji memiliki potensi ekonomi di bidang perkebunan yaitu kelapa sawit dan karet. Dia menyarankan,pemda dan Pemprov Lampung menyampaikan usulan ke Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pekerjaan Umum untuk membuka akses ke Pelabuhan Sungai Sidang. ”Karena ada kendala faktor aksesibiltas keluar kawasan yang masih jauh dan harus menempuh waktu lama,”jelasnya. Dalam kesempatan yang sama, Muhaimin juga mempromosikan Museum Nasional Ketransmigrasian (MNK) untuk mendukung tahun kunjungan museum.
Kawasan MNK yang berada di lahan seluas 6,3 hektare itu tidak hanya diperuntukkan bagi museum, melainkan juga untuk kolam renang, sentra kerajinan, panggung terbuka dan juga 10 anjungan rumah adat sejumlah daerah asal transmigran. Lokasi pembangunan MNK yang berada di Desa Bagelen KecamatanGedong TataanKabupaten Pesawaran Provinsi Lampung ini merupakan kawasan pertama kali program kolonisasi yang dimulai pada1905olehPemerintahBelanda. Sebagaimana diketahui,hingga saat ini baru ada 10 KTM yang ditempati 4.030 kepala keluarga.
Misalnya di KTM Subah (Kalimantan Barat), Salor (Papua), Bungku (Sulawesi Tengah), Pauh Mandiangin (Jambi), dan Cahaya Baru (Kalimantan Selatan). Wakil Ketua Komisi IX DPR Irgan Chairul Mahfidz menjelaskan, Kemenakertrans harus bisa menjelaskan secara lebih terperinci apakah konsep KTM sudah menjadi jawaban dalam meningkatkan taraf hidup para transmigran. Karena masih banyak kawasan transmigrasi yang mati suri akibat kesalahan pengurusan dan ketiadaan kota pendamping. (neneng zubaidah)
Sumber :
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/306388/44/, dalam :
http://www.indonesia.go.id/id/index.php?option=com_content&task=view&id=12034&Itemid=691
Sumber Gambar:
http://jagunglabangka.blogspot.com/2009/05/undangan-kepada-para-investor-pengusaha.html
http://bangkittani.com/liputan-khusus/ciptakan-sumber-sumber-ekonomi-baru-di-daerah/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar