Senin, 26 Juli 2010

Petani Pesawaran Melek Internet

Selama ini teknologi hanya dekat pegawai kantoran atau kaum terpelajar. Tapi tidak demikian dengan petani di Pesawaran. Terbukti, dua kelompok tani yang ada di kabupaten ini, Kelompok Tani Sistem Hutan Kemasyarakatan (SHK) Lestari, Padang Cermin, dan Kelompok Tani Way Lima, Gedongtataan, memiliki tempat belajar internet yang disebut community training center (CTC).
View Larger Map

Tempat belajar ini memfasilitasi petani untuk belajar komputer dan internet. Di SHK Lestari, kegiatan CTC berawal dari sekolah alternatif, yaitu tempat belajar anak-anak petani yang putus sekolah. Sekolah alternatif SHK Lestari, begitu namanya. Materi yang ada di sekolah alternatif, bahasa Inggris dan komputer.


Pelajaran bahasa Inggris di sekolah ini untuk mempersiapakan guide sehubungan dengan program ekowisata yang dicanangkan SHK Lestari berkerja sama dengan Dinas Kehutanan Provinsi Lampung. Sedangkan pelajaran komputer untuk membekali anak-anak putus sekolah supaya melek teknologi.

Dalam perjalanannya, sekolah alternatif SHK Lestari yang didampingi relawan dari Kawan Tani (Kelompok Relawan Penguat Peran Petani) ditawari kerja sama dari Farmasi (Forum Pengembangan Informasi) yang bekerja sama dengan Microsoft Word.

Farmasi memberikan bantuan beberapa unit komputer sekaligus pelayanan internet dan membantu program belajar bagi petani selama dua tahun, dimulai tahun 2007. Farmasi menawari Program CTC. Mulai saat itu, sekolah alternatif tidak hanya mewadahi anak-anak putus sekolah, para petani di Desa Hurun pun belajar komputer dan internet.

"Dengan menguasai komputer dan internet, petani bisa lebih banyak mendapatkan informasi tentang pertanian, baik teknologi pertanian maupun akses pasar. Dengan mengenal komputer dan internet, kami tidak lagi merasa minder dengan bapak-bapak pegawai negeri. Karena ternyata saya sering baca di Lampung Post, banyak PNS bahkan guru yang masih gagap terknologi. Nah kami petani alhamdulillah sedikit-sedikit sudah mengenal internet," kata Agus Guntoro, salah seorang pengurus SHK Lestari. n SUS/D-3

Hal itu disampaikan dalam acara evaluasi akhir program CTC, Rabu (17-6), di kantor SHK Lestari, Desa Hurun, Kecamatan Padang Cermin, Pesawaran.

"Harapan kami, setelah program ini selesai, pemerintah dapat menunjukkan kepeduliannya. Jadi petani tidak ditinggal begitu saja. Kalau petani maju, pemerintah juga akan ikut senang. Terbukti aparat pemerintah desa sering memanfaatkan CTC ini untuk kegiatan-kegiatan desa. Bahkan di Desa Hurun ini CTC menjadi pusat belajar komputer baik oleh para petani, aparat pemerintah desa, maupun anak-anak petani. Anak-anak sekolah pun banyak yang belajar komputer di CTC secara gratis," kata Agus.


Sumber:
http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2009061905180520, dalam:
http://www.indonesia.go.id/id/index.php?option=com_content&task=view&id=10279&Itemid=833
19 Juni 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar